Semoga kelak kau mengerti,
Aku ingin menulisnya di atas pasir agar hanya aku dan yang menghanyutkannya yang tahu
Terhadap sekian banyak hari yang telah ada, terisi, terbagi dan penuh dengan macam rasa hidup
Aku telah pergi dari apa yang kuyakini awalnya
Terhadap engkau, pun yang engkau lakukan
Aku telah belajar mengeja dengan huruf yang aku bisa dan kata yang aku tahu maknanya
Kemudian aku menyusun kepingan kata menjadi kalimat utuh
Kau bilang "jangan cepat menyimpulkan"
Maka aku memilih jalan memutar
Kau bilang "jangan berprasangka"
Maka aku menyembunyikannya
Kau bilang "bersikaplah lebih rasional"
Maka aku mulai tidak banyak bertanya
Kau bilang lebih banyak lagi
Maka cukup aku mematikan hati
Terakhir aku yang bilang "lihatlah cinta itu sayang...dia memang benda yang tidak rasional"