Senin, 20 Desember 2010

saya cinta kafein dan nikotin

Malam yang hampir seperti biasa, hanya saja saya agak sibuk dengan beberapa hal tentang pekerjaan. Menulis dan terus menulis. Kemarin malam saya tidak tidur dengan alasan sama. Sebuah karya ilmiah pelengkap syarat kelulusan. Saya masih heran kenapa syaratnya harus dengan menulis (you know what). Memang institusi pendidikan ini semakin absurb adanya. Tapi bukan itu yang akan saya bicarakan.


Sebuah semangat datang dari sepuntung rokok dan secangkir kopi buatan Angga. ya, hanya itu yang akan tersisa ketika hampir pagi. Cuma keduanya yang setia memberondong sekian banyak peluru sorak-sorai nan riuh dalam nadi saya. Yang mungkin sebenarnya, anggota tubuh yang lain ingin berhenti sejenak untuk menghancurkan sel dan membuatnya kembali, proses metabolisme yang bersyaratkan pejaman mata. Tapi saya tidak memilihnya, biarkan proses itu tidak sempurna, setidaknya beberapa malam belakangan dan beberapa malam yang akan datang. Ada hal yang harus saya selesaikan.




Beberapa hari yang akan datang saya pasti akan bilang " terimakasih nikotin dan bercangkir-cangkir kafein yang telah membuat saya menyelesaikan apa yang harus saya selesaikan dan terimakasih sekali untuk yang tak pernah bosan membuatkannya"

3 komentar: