semenjak saya terus saya berfikir untuk menghentikan langkah saya pada satu alur hidup yang dibeberapa saat lalu membuat saya seakan lupa pada realitas yang membutuhkan ruang kompromi semenjak itu pula saya mulai jadi agak pemilih. Atau sebenarnya bukan pemilih, saya menjadi semakin apatis. Apatis dengan sekitar saya. Karena ruang kompromi yang saya bangun, pelan-pelan ternyata membuat saya harus terfokus dengan kepentingan pribadi. Saya agaknya kebingungan memilih kata yang pas, yang menggambarkan keadaan saya sekarang. Jika saya memilih yang satu saya harus melepaskan yang lain, jika saya menetapkan konsentrasi pada sesuatu maka akan mebuyarkan yang lain Jadi harus bagaimana???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar